Jumat, 28 Januari 2011

Pendekatan Scaffolding

Scaffolding merupakan bagian konsep dasar dalam  konstruktivisme. Menurut Meister, dalam buku materi diklat (2003:7) scaffolding diartikan sebagai pemberian bantuan kepada siswa dalam pembelajaran matematika, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan kepada untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya.

Bantuan yang diberikan kepada siswa untuk membimbing dalam belajar dan memecahkan masalah disebut scaffolding. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masala-maslah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan lain yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri.
Bantuan yang diberikan seorang guru bukanlah mengajarkan sedikit demi sedikit tugas yang diberikan tetapi dengan mengaktifkan siswa untuk berpikir, mengarahkan siswa bukan memaksakan arahan dan menghargai mereka dalam mengemukakan pendapat walaupun terkadang sulit untuk diterima. Jadi fungsi belajar adalah membuat siswa mampu menyelesaikan masalah sendiri. Di dalam proses belajar guru hanya sebagai mediator dan fasilitator dan juga membantu siswa untuk menemukan pengetahuannya dengan cara memberikan informasi dan arahan sampai siswa tersebut dapat pemahaman atas arahan diri mereka sendiri. Sedangkan siswa di dalam proses pembelajaran mencari pemahaman dan pengetahuan sehingga dapat mengkonstruk pengetahuan.
Teknik Memberikan Bantuan dalam Pendekatan Scaffolding
Bantuan yang diberikan kepada siswa  dapat berkelompok dan individual. Bantuan diberikan berkelompok apabila siswa menemukan masalah dan kesulitan yang sama. Sedangkan bantuan individual diberikan apabila permasalahan yang ditemukan berbeda dengan siswa yang lain. Bantuan yang diberikan dapat dilakukan ditempat khusus.
Bantuan yang diberikan menurut Meister, dalam buku materi diklat (1992:9)  adalah:
1)      Membantu siswa menemukan materi pelajaran yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan,  melibatkan panca indera dilakukan dengan cara:
a.       Pengamatan fenomena dunia nyata
b.      Presentasi interaktif
c.       Pelatihan menemukan (sendiri, berkelompok)
d.      Pengalaman dunia nyata yang kontekstual
e.       Pelatihan pemecahan masalah.
2)      Membantu siswa dalam menginteraksikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan cara melakukan:
a.       Aktivitas memproses pembelajaran
b.      Umpan balik
c.       Pelatihan hasil pembelajaran
d.      Aktivitas pemecahan masalah
3)      Membantu siswa memperluas pengetahuan dan keterampilan baru agar selalu teringat:
a.       Aktivitas penguatan
b.      Pelatihan terus menerus
c.       Aktivitas dukungan kawan

2 komentar:

indah mengatakan...

mao tanya metode pembelajaran yang cocok untuk pendekatan scaffolding apa yah?

indah mengatakan...

buku referensi tentang pendekatan scaffolding apa aja yah?

Posting Komentar

 
Powered by kurniazone